Rabu, 21 April 2010

Data Analog dan Data Digital

A. Data Analog

Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan atau continue. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
1. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
2. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
3. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
B. Data Digital
Data digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
DATA DAN SINYAL
Data analog dapat merupakan sinyal analog. Demikian pula,data digital dapat merupakan sinyal digital. Data digital dapat juga dijadikan sinyal analog dengan memakai modem (modulator/demodulator) sedangkan data analog dapat dijadikan sinyal digital dengan memakai codec (coder-decoder) atau compact disc.
• Data Analog
Data analog diuraikan mempergunakan suatu codec atau compact disc untuk memproduksi suatu aliran bit digital
(1) sinyal menempati spektrum yang sama seperti data analog
(2) data analog diuraikan untuk menempati posisi spektrum yang berbeda
• Data Digital
Data digital diuraikan menggunakan suatu modem untuk memproduksi sinyal analog.
(1) sinyal terdiri dari dua level tegangan yang mewakili dua angka binary
(2) data digital diuraikan untuk menghasilkan suatu sinyal digital sesuai dengan keinginan.
• Sinyal Analog
Disebarkan melalui amplifier; perlakuan yang sama baik sinyal yang digunakan sebagai data analog atau digital.
Anggap bahwa sinyal analog mewakili data digital. Sinyal disebarkan melalui repeater; pada tiap repeater, data digital diperoleh kembali dari sinyal asal dan dipakai untuk menghasilkan suatu sinyal analog baru yang berbeda.
• Sinyal Digital
Sinyal digital mewakili suatu aliran dari ‘1′ dan ‘0′, dimana mungkin mewakili data digital atau mungkin suatu encoding dari data analog. Sinyal disebarkan melalui repeater-repeater; pada tiap repeater, aliran dari ‘1′ dan ‘0′ diperoleh kembali dari sinyal asal dan dipakai untuk menghasilkan suatu sinyal digital baru yang berbeda.
• Transmisi analog
adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya. Sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
• Transmisi digital
Berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yang jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai ‘1′ atau ‘0′ sehingga tidak terjadi distorsi.
Keuntungan Komunikasi Digital :
1.Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2.Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).
3.Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi) dapat dimungkinkan.
4.Teknologi digital murah (LSI, VLSI)
5.Ekonomis untuk link dengan bandwidth tinggi
6.Multiplexing untuk derajat yang tinggi lebih mudah pada teknologi digital
Kerugian Komunikasi Digital :
1.Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
2.Memerlukan sinkronisasi.
•Perbedaan Transmisi Analog dan digital
Transmisi Analog:
1.Rentan terhadap Noise
2.Signal yang diterima diproses dengan diulang dan diamplifikasi.
3.Mudah terjadi crosstalk
4.Bentuk sinyal kontinyu.
5.Kualitas signal diukur dalam satuan S/N (Signal To Noise Ratio)
Transmisi Digital
1.Tahan terhadap Noise
2.Proses regenerasi dilakukan bagi signal yang diterima.
3.Bebas cross talk
4.Bentuk signal diskrit (discrete)
5.Kualitas signal diukur dalam BER (Bit Error Rate)

•Noise adalah sinyal tambahan yang tidak diinginkan, sehingga bisa menghasilkan sejumlah retransmission data dan mengakibatkan lambatnya pengiriman (transfer) informasi

•Penyebab Noise :
1. Electromagnetic interference (EMI)
2. Radio frequency interference (RFI)

•Signal to noise ratio (SNR) → besarnya rasio/perbandingan antara daya sinyal utama dan daya noise/derau yang mengganggu sinyal utama(untuk mengukur kualitas sinyal yang ditransmisikan).
Satuan dalam “decibel(db)”.
S/N minimum; - suara : 40 dB
- video (TV) : 45 dB
- data : ~ 15 dB,tergantung tipe modulasi dan performansi error




Sumber :
http://blog.ub.ac.id/ngeblogyukmari/2010/03/07/digital-dan-analog/

http://blogsplonkz.wordpress.com/2009/03/07/pengantar-teknologi-informasi-komunikasi-data-sinyal-analog-dan-sinyal-digital-saluran-komunikasi-protokol-komunikasi/

http://www.gaulislam.com/digital-vs-analog

http://b0cah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=633&Itemid=40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar